Data Bicara
Ekonomi
Kolom
Politik & Keamanan
Humaniora
Rehat
Mancanegara
Lingkungan
Percakapan
Good Radio Jakarta

Pablo Escobar: 8 Fakta Tentang Sang Raja Kokain

Mural Pablo Escobar di kawasan Medellín, Antioquia, Kolombia. (Foto: Frederico Manchado/Shutterstock.com)

A   A   A   Ukuran Font

Jakarta, Koridor.co.id - Jakarta, Koridor.co.id - Lebih dari dua dekade setelah kematiannya, Pablo Escobar masih terkenal seperti saat dia berada di masa kejayaannya sebagai kepala kartel narkoba Medellín. Pengaruhnya dalam budaya populer tak terhitung jumlahnya baik dalam bentuk film, atau media lainnya. Berikut ini delapan fakta kehidupan sang gembong narkoba.

Bangkit dan Berkuasa

Escobar adalah putra dari seorang petani dan guru sekolah. Dia memulai kehidupan kriminalnya sejak masih remaja. Menurut beberapa laporan, skema ilegal pertamanya adalah menjual ijazah palsu. Dia pernah memalsukan rapor sekolah sebelum menyelundupkan peralatan stereo dan mencuri batu nisan untuk dijual kembali.

Escobar lalu terlibat pencurian mobil, dan pelanggaran inilah yang mengakibatkan penangkapan pertamanya, pada tahun 1974. Tak lama kemudian, dia menjadi penyelundup narkoba, dan pada pertengahan tahun 1970-an mendirikan organisasi kejahatan yang kemudian berkembang menjadi kartel Medellín.

Bergelimang Harta

Pada puncak kekuasaannya, kartel Medellín mendominasi perdagangan kokain, menghasilkan sekitar $420 juta per minggu dan menjadikan Escobar salah satu orang terkaya di dunia. Dengan kekayaan sejumlah $25 miliar, Escobar memiliki banyak uang untuk menopang gaya hidupnya. Gaya hidup mewahnya termasuk kepemilikan pesawat pribadi, rumah mewah, dan pesta mewah.

Pada akhir tahun 1980an, Escobar menawarkan diri untuk membayar utang negara sebesar $10 miliar asalkan bisa bebas dari perjanjian ekstradisi. Selain itu, ketika keluarganya melarikan diri pada tahun 1992–1993, dia kabarnya sempat membakar $2 juta hanya untuk menjaga supaya putrinya tetap hangat.

Meskipun demikian, Escobar tidak bisa menghabiskan semua uang itu, yang sebagian besar tersimpan di gudang dan ladang. Menurut saudara laki-lakinya, sekitar 10%, atau sekira $2,1 miliar uang miliknya hancur setiap tahun gara-gara tikus atau cuaca buruk.

Hacienda Nápoles

Escobar memiliki sejumlah rumah megah. Di antara propertinya yang terkenal adalah perkebunan seluas 7.000 hektar, Hacienda Nápoles (Naples Estate). Hacienda Napoles terletak di antara Bogotá dan Medellín. Rumah bandar narkoba ini kabarnya menelan biaya $63 juta, termasuk untuk membangun lapangan sepak bola, danau buatan, arena adu banteng, landasan udara, lapangan tenis, dan kebun binatang. Naples Estate sekarang menjadi objek wisata yang populer.

Raja Hutan

Kebun binatang pribadi Escobar adalah rumah bagi sekitar 200 hewan, termasuk gajah, burung unta, zebra, unta, dan jerapah.

Escobar menyelundupkan hewan-hewan tersebut dengan menggunakan pesawat narkoba. Setelah kematiannya pada tahun 1993, sebagian besar hewan-hewan ini menjadi penghuni ke kebun binatang resmi kecuali empat ekor kuda nil.

Akibatnya, populasi kuda nil peninggalan Escobar bertambah banyak, dan pada 2016, lebih dari 40 ekor kuda nil hidup di kawasan tersebut. Hewan-hewan berbahaya ini telah merusak peternakan dan menimbulkan ketakutan pada penduduk setempat. Pihak berwenang mulai mengebiri kuda nil jantan dalam upaya mengendalikan populasinya.

Robin Hood

Mungkin karena berharap mendapatkan dukungan dari masyarakat Kolombia, Escobar aktif dalam beberapa kegiatan filantropi. Upaya tersebut membuatnya mendapat julukan Robin Hood.

Escobar juga membangun rumah sakit, stadion, dan perumahan bagi masyarakat miskin. Ia bahkan mensponsori tim sepak bola lokal. Popularitasnya di mata banyak orang Kolombia tampak pada saat ia terpilih menjadi anggota Kongres negara itu pada tahun 1982. Walaupun begitu, dua tahun kemudian ia terpaksa mengundurkan diri akibat kampanye yang mengungkap kegiatan kriminalnya. Menteri Kehakiman yang memimpin kampanye tersebut dibunuh.

Plata o Plomo

Cara Escobar menangani masalah adalah "plata o plomo", yang berarti “perak” (suap) atau “timah” (peluru). Meskipun dia lebih menyukai pilihan pertama, dia tidak ragu dengan pilihan kedua, karena sifatnya yang memang terkenal kejam. Escobar sudah membunuh sekitar 4.000 orang, termasuk sejumlah petugas polisi dan pejabat pemerintah.

Pada tahun 1989 kartel miliknya dianggap bertanggung jawab atas peristiwa ledakan bom di pesawat yang membawa informan. Sekira 100 orang meninggal dalam ledakan tersebut

La Katedral

Pada tahun 1991, Escobar menawarkan diri untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang asalkan dia mendapatkan izin untuk membangun penjaranya sendiri.

Yang mengejutkan, para pejabat Kolombia setuju usulan Escobar, dan hasilnya adalah La Catedral yang mewah. Fasilitas La Catedral tidak hanya mencakup klub malam, sauna, air terjun, dan lapangan sepak bola; tempat ini juga memiliki telepon, komputer, dan mesin faks.

Namun, setelah Escobar menyiksa dan membunuh dua anggota kartel di La Catedral, para pejabat memutuskan untuk memindahkannya ke penjara lain. Sayangnya, sebelum Escobar dapat dipindahkan, dia melarikan diri pada bulan Juli 1992.

Sang Raja telah Mati

Pemerintah Kolombia dengan bantuan pejabat AS meluncurkan perburuan besar-besaran untuk menangkap kembali Escobar. Pada tanggal 1 Desember 1993, Escobar sempat merayakan ulang tahunnya yang ke-44 namun pihak berwenang menemukan tempat persembunyiannya di Medellín keesokan harinya.

Saat pasukan Kolombia menyerbu, Escobar dan seorang pengawalnya berhasil mencapai atap sebuah gedung. Pengejaran dan baku tembak pun terjadi, dan Escobar ditembak mati. Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa Escobar memilih bunuh diri. Sang gembong narkoba, yang menghadapi kemungkinan ekstradisi ke AS jika tertangkap, pernah mengatakan bahwa dia lebih memilih kuburan di Kolombia daripada sel penjara di AS. (Kontributor)

 

*** Saduran dari Britannica.

#pablo escobar #Raja Kokain